Ilustrasi tadarus Al-Qur'an |
Tadarus Al-Qur'an adalah adalah ibadah yang paling penting di dalam bulan Ramadhan selain melaksanakan puasa disiang hari dan shalat taraweh dimalam hari. Bila Ramadhan tiba alunan ayat suci Al-Qur'an akan terdengar menggema diseluruh pelosok kawasan muslim dalam menghiasi suasana malam Ramadhan. Membumikan Al-Qur'an dengan melestarikan tadarus Al-Qur'an bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia akan kebenaran dan keadilan yang menjadi dasar berinteraksi antar manusia.
Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia. Al-Quran menjelaskan pokok-pokok akidah, sejarah masa lalu, masa yang akan datang, hukum-hukum ibadah, norma-norma keutamaan dan sopan santun, undang-undang hukum ekonomi, politik, sosial dan kemasyarakatan. Al Quran juga mengatur kehidupan keluarga, menjunjung nilai-nilai kebebasan, keadilan (demokrasi) dan musyawarah.
Selain itu Al-Quran juga berisi petunjuk yang detail mengenai sebagian ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih dahulu dalam Al-Quran sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Para ilmuwan saat ini mulai menemukan bukti kebenaran Al-Quran, dan ternyata sesuai dengan teori-teori ilmu pengetahuan modern, seperti ilmu alam, arsitek, fisika, geografi, kedokteran dan lain-lain.
Kegiatan Tadarus AL-Qur'an di Mushallah Nurul Jihad dilakukan setelah Shalat Taraweh sampai pukul 24:00 WIB. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap malam untuk menghidupkan malam - malam Ramadhan. dengan adanya kegiatan seperti ini akan dapat memacu tingkat kedekatan antar individu dalam menjalin silaturrahmi dan meningkatkan ukhuwah islamiyah. Orang tua, dewasa, anak- anak baik laki maupun perempuan merasa senang dengan adanya kegiatan tadarusan Al-Qur'an yang dilakukan setiap malam.
Adapun beberapa manfaat dari kegiatan tadarusan adalah :
Pahala yang semakin dilipat gandakan
Di bulan suci ramadhan semua amal ibadah yang dikerjakan manusia akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Termasuk membaca al-qur’an. Tak hanya membaca, bahkan hanya mendengar dan melihatnyapun kita akan diganjar pahala oleh Allah SWT. Jika kita sedang tadarus al-qur’an itu artiya kita sudah menjalankan semuanya. Satu huruf saja kita membaca al-qur’an, itu akan diganjar sepuluh kebaikan oleh Allah SWT. Sekarang coba kita bayangkan berapa huruf sudah kita membacanya saat tadarus al-qur’an. Semoga itu semua terhitung sebagai amal ibadah kita amin.
Silaturrahmi dengan kerabat
Saat kita tadarusan di masjid atau mushalla, kita juga telah menyambung silaturrahmi dengan masyarakat, kerabat dan handaitolan yang ada disekitar rumah kita. Dengan begitu kita telah memperkuat ukhwah persaudaraan kita sebagai umat muslim.
Beribadah sambil rekreasi
Dengan bertemu dan saling berbagi cerita dengan teman – teman saat tadarusan itu juga bermanfaat untuk mengatasi stres dengan pekerjaan yang telah kita jalani disiang harinya. Dengan begitu selain menjalankan ibadah, tadarus al-qur’an juga punya hikmah sebagai sarana rekreasi menghilangkan stres bagi kita.
Menambah ilmu membaca al-qur’an
Tentunya dalam tadarus al-qur’an kita bisa bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat, para ustadz-ustadz, dan kiyai-kiyai yang ada di lingkungan tempat tinggal kita yang tentunya juga punya pengetahuan yang lebih mendalam tentang bagaimana membaca al-qur’an dengan baik dan benar. Dengan mengaji bersama beliau – beliau kita tentunya secara tidak sengaja juga akan diajarkan. Dengan begitu pengetahuan kita tentang tatacara membaca Al-Qur’an atau ilmu tajwid kita akan semakin bertambah.
Belajar tentang sikap terbuka dalam masyarakat
Saat kita saling menyimak dalam tadarusan itu juga mempunyai nilai tersendiri yang patut kita ambil hikmahnya. Yaitu keterbukaan dalam bermasyarakat. Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat tentunya tidak lepas dari persoalan-persoalan yang amat banyak. Dari mulai yang sepele hingga yang amat rumit sekali. Dalam bergaul di masyarakat juga tentunya masing-masing kita, tidak lepas dari khilaf dan salah.
Sama seperti saat kita membaca Al-Qur’an, jika ada kesalahan kita saling meluruskan satu sama lain. Sehingga bacaan kita menjadi baik dan benar. Begitu juga dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kita harus memiliki sikap keterbukaan, menerima nasihat dan kritikan agar jalan kehidupan kita tetap pada jalan yang lurus. Kita tidak boleh menutup telinga dalam hal itu. Karena manusia tidak bisa hidup sendiri. Tentunya dalam hidup kita juga membutuhkan masukan dan bantuan dari sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar