Ramadhan telah berlalu, peperangan melawan hawa nafsu angkara murka telah sampai tahapan akhir, tibalah saatnya merayakan hari kemenangan setelah berjuang selama sebulan penuh, dimana setiap individu keluar dengan kemenangan sebagai insan yang fitrah. Kemengan yang penuh dengan keberkahan, terlahir sebagai insan yang tidak memiliki dosa dalam melanjutkan sisa kehidupan didunia ini.
Gema takbir bersahutan membelah angkasa, terdengar diseluruh jagad raya dalam mengagungkan nama Allah sebagai Sang Pencipta Alam. Artinya Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah telah pergi dari hadapan kita, terbitlah syawal sebagai hari kemenangan yang fitrah bagi seluruh umat sejagat. Dengan semangat takbir.....menggetarkan isi seluruh alam, Tasbih yang bersahutan menghibur suasana hati yang filu karena ditinggal Ramadhan, diiringi dengan bacaan Tahmid sebagai rasa syukur setiap hamba karena mampu memperoleh kemenangan yang fitrah. Sedangkan Tauhid adalah ungkapan kesaksian seorang hamba bahwa Allah lah yang patut untuk disembah.
Deraian air mata karena mampu mencapai kemenangan adalah sebuah ungkapan bahasa tubuh karena mampu bertahan selama sebulan dalam membelenggu hawa nafsu. Rasa senang dan bangga muncul dengan sendirinya karena perjuangan yang tidak mengenal lelah dalam beribadah kepada Allah.
Pada Sabtu malam (24/06) Seiring gemuruh takbir menghiasi hari kemenangan seluruh umat muslim 1 syawal 1438 H, Mushallah Nurul Jihad merupakan pusat kebahagiaan, yang menjadi perhatian dan kebanggaan masyarakat muslim Sei Temiang adalah tempat pelaksanaan Hari Kemenangan Insan yang Fitrah bagi seluruh masyarakat sekitarnya.
Panggung Takbir yang berada di samping Mushallah adalah sebuah tempat dilaksanakannya takbir bersama. Obor yang berjumlah sekitar 300 lebih adalah sarana penerangan dalam melaksanakan pawai takbir yang dimulai dari depan Mushallah dengan berjalan kaki mengelilingi Kavling Plus menuju Masjid Nurul Anwar dan beberapa Mushallah yang berada dikawasan perkebunan dan pertenakan Agrobisnis BP Kawasan.
Alunan suara takbir, tahmid dan tahlil yang dikumandangkan oleh anak-anak peserta pawai obor, diiringi suara bedug yang menggelegar serta kompang yang menghiasi sebagai pelengkap alunan nada, membuat hati peserta pawai bersemangat merayakan hari kemenangan hingga rasa lelah terkubur oleh perasaan senang yang tiada kira. Panitia Ramadhan Mushallah Nurul Jihad yang diketuai oleh Ust. Ado dan Ketua Mushallah Bapak Salamun beserta perangkatnya telah merencanakan acara ini jauh sebelumnya hingga mampu terlaksana dengan baik dan lancar. Usai acara pawai obor keliling, seluruh peserta pawai baik anak-anak, remaja dan para orang tua berkumpul di di Mushalla untuk mencicipi hidangan bakso terlezat seluruh nusantara yang merupakan karya mas Ek, Pak Maksum dan Pak Tohir yang tak lain adalah seksi perlengakapan dan konsumsi dalam panitia ramadhan tahun ini. Ketiga orang tersebut adalah Juru Masak masakan Nusantara yang telah berpengalaman dan namanya sudah melalang buana di Sei Temiang.
Rencananya Takbir bersama akan dilaksanakan sampai pagi hingga fajar menyingsing atau menjelang shalat subuh bertempat diaula panggung takbir Mushallah Nurul Jihad. Acara takbir tahun ini sengaja dibikin meriah guna untuk menarik perhatian masyarakat setempat untuk berkumpul bersama-sama dalam merapatkan hubungan silaturrahmi untuk meningkatkan ukhuwah islamiah. Hingga berita ini diturunkan masyarakat muslim RT. 05/07 Sei Temiang masih terlarut dalam suasana indahnya takbir bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar